Protokol Kesehatan
French School Jakarta

Dari jenjang prasekolah hingga SMA, tahun ajaran baru dimulai dengan tenang dan sesuai dengan rekomendasi kesehatan.
Protokol kesehatan di FSJ merupakan hasil kerja sama dari Komisi Kesehatan dan Keselamatan (CHS), di bawah pengawasan departemen medis, dan telah disetujui oleh Pejabat Keamanan Kedutaan Besar Prancis. Protokol ini mengikuti rekomendasi dari Dewan Ilmiah Tinggi Prancis.
Prinsip Utama Protokol Kesehatan
- Menjaga jarak fisik
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Membatasi interaksi antarsiswa
- Pembersihan dan disinfeksi area dan peralatan sekolah
- Komunikasi, penyuluhan, dan pelatihan
Jika muncul gejala COVID-19
Setiap individu wajib tidak datang ke FSJ dan segera memberitahu pihak sekolah.
Sebelum Berangkat ke Sekolah
Dianjurkan untuk mengukur suhu tubuh anak sebelum berangkat, meskipun tidak menunjukkan gejala.
Jika suhu tubuh di atas 37,3°C, anak harus tetap di rumah.
Setiap anak wajib membawa 3 masker cadangan, serta botol minum besar bertanda nama pribadi.
Jika ada anggota keluarga yang dinyatakan positif COVID-19, anak harus tetap di rumah. Kelas daring akan disediakan selama masa isolasi.
* Penutup wajah seperti gaiter, bandana, dan syal tidak dianggap sebagai masker yang sah.
Setibanya di Sekolah
Aktivitas berkumpul dan berpapasan akan dibatasi.
Hanya siswa dan staf yang diperbolehkan memasuki area resepsionis sekolah, dengan ketentuan:
- Menggunakan masker pelindung ;
- Mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer ;
- Mengukur suhu tubuh terlebih dahulu.
Jika seseorang memiliki suhu tubuh di atas 37,3°C, maka akan segera diisolasi, dan tim medis akan menghubungi keluarga untuk menjemput anak tersebut agar pulang ke rumah.
Selama Hari Sekolah Berlangsung

Diwajibkan Memakai Masker
Siswa SMP dan SMA: wajib memakai masker
Siswa SD: wajib memakai masker
Siswa TK: wajib memakai masker

Kebersihan Tangan
Siswa harus mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gel hidroalkohol (hand sanitizer)* pada saat:
- Saat tiba di sekolah
- Sebelum kembali ke kelas, terutama setelah waktu istirahat
- Sebelum dan sesudah makan
- Sebelum dan sesudah ke toilet
- Setelah membuang ingus, batuk, atau bersin
- Saat diperlukan setelah menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi
- Pada sore hari, sebelum pulang ke rumah
* Untuk siswa TK dan SD, penggunaan hand sanitizer akan diawasi oleh orang dewasa.
GERAKAN PENCEGAHAN UNTUK SEMUA, DI MANA SAJA, SETIAP SAAT

Untuk Siswa
-
Wajib memakai masker di dalam kelas dan di area luar (seperti halaman sekolah).
-
Mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan di sekolah (untuk mencegah kerumunan atau tabrakan arus).
-
Menjaga jarak fisik di setiap area sekolah.
-
Dilarang berkumpul di area bersama.
-
Menggunakan hand sanitizer di setiap ruang kelas.
-
Dianjurkan untuk mengganti masker setiap 4 jam.
Untuk Guru
- Wajib memakai masker.
- Membawa perlengkapan pribadi: hand sanitizer dan tisu disinfektan.
- Mendisinfeksi keyboard dan remote proyektor setiap masuk kelas.
- Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan mesin fotokopi.
- Mengikuti alur pergerakan sesuai rencana sirkulasi sekolah.
Untuk Tenaga Kesehatan
- Menyediakan 2 ruang di ruang perawat: satu ruang untuk isolasi jika ada dugaan infeksi, satu ruang khusus untuk penanganan trauma.
- Wajib menggunakan masker, jas pelindung, dan sarung tangan.
- Perlengkapan: seprai kertas pelindung untuk ranjang + disinfeksi alat setelah setiap kunjungan.
Untuk Staf Administrasi, Tata Usaha, Keamanan, dan Teknis
- Wajib memakai masker.
- Menyesuaikan area kerja dengan jarak aman dan pemasangan pembatas plexiglass.
- Mengikuti alur sirkulasi yang ditetapkan sekolah.
- Dilengkapi dengan hand sanitizer dan tisu disinfektan.
Di Tingkat Taman Kanak-Kanak
Sebelum memasuki area TK, pengukuran suhu tubuh dan cuci tangan merupakan prosedur wajib dan sistematis bagi semua orang.
Cuci tangan secara berkala akan dibimbing oleh tim pengajar, dan ruang kelas akan diangin-anginkan serta didisinfeksi oleh tim kebersihan setiap dua jam sekali.
Semua orang, baik dewasa maupun siswa, wajib mengenakan masker.
Apa saja tanda-tandanya?
Jika anak Anda memiliki salah satu dari gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter dan/atau lakukan tes PCR.
- Merasa demam, menggigil seperti flu, atau suhu tubuh di atas 37,3°C
- Kehilangan penciuman secara tiba-tiba tanpa hidung tersumbat, dengan atau tanpa kehilangan indera perasa
- Batuk baru atau batuk kronis yang memburuk
- Kesulitan bernapas yang tidak biasa atau sesak napas
- Sakit tenggorokan
Jika anak Anda memiliki dua atau lebih dari gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter dan/atau lakukan tes PCR:
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Diare
- Hidung meler atau tersumbat tanpa sebab yang jelas
- Kelelahan berlebihan yang tidak biasa
- Kehilangan nafsu makan secara signifikan
- Nyeri otot umum yang tidak biasa (bukan karena aktivitas fisik)
- Sakit kepala yang tidak biasa
Jika tidak ada gejala di atas, anak dapat masuk sekolah seperti biasa.
Protokol Jika Gejala Muncul
Di Sekolah
- Wajib menerapkan gerakan pencegahan.
- Siswa akan langsung diisolasi oleh perawat sekolah.
-
Pemantauan
-
Keluarga akan dihubungi agar anak segera dijemput.
- Orang tua akan diingatkan untuk mengikuti prosedur yang sesuai: segera berkonsultasi dengan dokter yang akan menentukan apakah perlu dilakukan pemeriksaan.
- Ruangan tempat isolasi akan dibersihkan dan didisinfeksi secara menyeluruh.
Tindak Lanjut di Rumah
- Orang tua harus memberitahu perkembangan kesehatan anak ke ruang perawat.
-
Jika anak dinyatakan positif COVID-19, maka surat keterangan sehat dari dokter diperlukan untuk dapat kembali ke sekolah.
Selama di sekolah
Kasus 1: Saya Positif COVID-19
- Isolasi ketat bagi penderita, keluarga, dan kontak eratnya
- Pemantauan akan dilakukan oleh ruang perawat
- Kembali ke sekolah hanya bisa dilakukan setelah hasil tes menunjukkan negatif dan prosedur medis terpenuhi
Kasus 2: Saya Mengalami Gejala
- Isolasi di rumah. Pemantauan suhu setiap 4 jam dan pengamatan perkembangan gejala
- Jika gejala memburuk, disarankan segera konsultasi ke dokter
- Pemantauan dilakukan oleh ruang perawat
- Kembali ke sekolah hanya diperbolehkan jika semua gejala telah benar-benar hilang
Kasus 3: Saya Kontak dengan Gejala
- Di rumah:
- Isolasi ketat di rumah
- Tes antigen dilakukan pada hari ke-4 (H+4)
- Pemantauan dilakukan oleh ruang perawat
- Di sekolah:
- Tim manajemen dan/atau ruang perawat akan menghubungi keluarga siswa yang kemungkinan menjadi kontak dengan gejala
- Ruang kelas akan didisinfeksi secara menyeluruh